Pages


Miss Them So Much :)

0

design by : me

I really miss GOTCHA !!!

Gotcha adalah nama sebuah kelas di SMA N 4 Padang (09/12), X1-XI IPA 1-XII IPA 1
3 tahun dengan anggota kelas yang sama dan pastinya ruang kelas yang sama juga
ini lah ruang yang kami huni selama 3 tahun :')

Sering kali ada yang bertanya, GOTCHA itu kepanjangannya apa?
saya pribadi menjawab : GOTCHA itu ya GOTCHA. Kepanjangannya ya pasti ada, tapi itu "secret". hoho
Gotcha itu terdiri dari 37 pemuda pemudi tanggung yang penuh semangat :D
We have a BIG DREAM
mereka gila -,-
 
foto studio :')

Let's review moment moment bareng mereka :* 
 first touring with gotcha :)
rute : padang - malibo - bukittinggi - solok - padang (2010)

at Bukittinggi

*foto di malibo gak tersedia, soalnya disana kami terlalu gila -,-


at Texas Plaza Bukittinggi

*sebenarnya kami mau makan khas Bukittinggi, ex: nasi kapau (gulai usus, makanan favorit kuuuh), sate, soto, dll. tapi gak tau tempatnya dimana T.T dan akhirnya nyasar deh di Texas --"


^ mamen dan dhea

ow udah malam, detik detik yang saya tunggu nih, yohoho nunggu cerita horror dari si Rizqy, Alvis, Kapgo, Ega, Fesha, Bima, Havid & Willy (bumbu cerita), dll.
Dan ada juga yang anti cerita horror, contohnya : tuh yang tidur -,- trus Deby & Faren (sibuk dengan aktivitas masingmasing, biasanya mereka dengerin musik, sambil dance, eh.
Kalo Taya, Pitok, Perje dan Tipah sibuk foto sana sini
Putri, Adek Jeper, Adek Dona, hmmm mereka kemana ya? mungkin ngikut sama Taya atau tidur bareng Dhea O.o
Bagaimana dengan si 3 bersaudara? Icol, David, dan Dayu? *rahasia keluarga*
Lily, Mecha, Dyta? mereka pasti lagi baca buku. eh
dan gotcha yang lainnya, bisa dimana mana :D
(*maaf gak kesebut satu per satu)

 Painan Gembira!
at Painan - Pantai Carocok (2011)
rute : padang - pantai carocok - kampung faren & havid - padang





sungai terlarang!
gileee, lagi asik asiknya main main di sungai, tibatiba ada warga desa sana yang bilang kalo sungai ini "ada ehem"nya (u know what i mean). di bagian atas sungai ini ada bendungan belanda.
dan minggu lalu nya ada 2 orang yang meninggal disini. OMG!
kabuuur woooy kabuuur!
 



 bye Painan :D


 Bukittinggi Again
rute : padang-padang panjang (mifan)-bukittinggi-padang

 at Rumah Makan Pak Datuk

(mauu gulai usuuuuuus!) 



 at Pizza Hut Bukittinggi
again and again -_-! harusnya nyari makanan khas daerah, eh karna hujan, jadinya singgah kesini
tapi seruuu. bareng gotcha apa sih yang gak seru. aw aw aw :*

ada bunda weet :*

bye Bukittinggi :D


udah dulu jalan jalan nya, sekarang saatnya kita BUBAAR !

Buka Bareng GOTCHA
at Jela's house (Simpang Gadut)

 adek jeper, me, ega, myra

jela, ajik, icol


*thanks mama jela, makanannya enaak :')

saatnya bakar bakaran !!
bima & fesha
BIMA KURUS !!! O.o
(*sekarang udah kurus lagi)




 at Fesha's house (Jl.Bypass Km.6 / Area Motor)

........................
to be continued ........................





Programming

0

 
Program komputer atau sering kali disingkat sebagai program adalah serangkaian instruksi yang ditulis untuk melakukan suatu fungsi spesifik pada komputer. Komputer pada dasarnya membutuhkan keberadaan program agar bisa menjalankan fungsinya sebagai komputer, biasanya hal ini dilakukan dengan cara mengeksekusi serangkaian instruksi program tersebut pada prosesor. Sebuah program biasanya memiliki suatu bentuk model pengeksekusian tertentu agar dapat secara langsung dieksekusi oleh komputer. Program yang sama dalam format kode yang dapat dibaca oleh manusia disebut sebagai kode sumber, bentuk program yang memungkinkan programmer menganalisis serta melakukan penelaahan algoritma yang digunakan pada program tersebut. Kode sumber tersebut pada akhirnya dikompilasi oleh utilitas bahasa pemrograman tertentu sehingga membentuk sebuah program. bentuk alternatif lain model pengeksekusian sebuah program adalah dengan menggunakan bantuan interpreter, kode sumber tersebut langsung dijalankan oleh utilitas interpreter suatu bahasa pemrograman yang digunakan.
Beberapa program komputer dapat dijalankan pada sebuah komputer pada saat bersamaan, kemampuan komputer untuk menjalankan beberapa program pada saat bersamaan disebut sebagai multitasking.
source : http://programmer-serunyamenjadiprogrammer.blogspot.com/2012/01/pengertian-programming.html
 
 

PENGERTIAN PROGRAMMING & PROGRAMMER


Oleh: Drs. Andi Fachrudin M,MSi
 

Media Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat memilki daya tarik karena program audio visualnya mampu memberikan informasi, hiburan dan pendidikan yang sangat mudah dicerna, dinikmati dan ditiru. Sehingga pemirsa televisi sangat cepat dapat dipengaruhi oleh media yang satu ini, baik itu positif ataupun negatifnya.

Pengertian “Program” dalam media penyiaran sangat identik dengan jasa siaran yang menjadi ujung tombak utama. Kata program adalah asal kata programme atau program yang berarti acara atau rencana. Dalam Undang-undang penyiaran Indonesia tidak mengunakan kata program dalam untuk acara tetapi mengunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan penontonnya.

Istilah program dalam kamus WJS Purwodarminto adalah acara, sedangkan kamus Webster International volume 2 lebih merinci yakni program adalah jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya.

Dalam media radio terdapat perbedaan arti kata yang jelas antara program dan programa. Programa di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksudkan dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemograman.

Program yang disajikan stasiun penyiaran radio dan televisi adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkannya. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain (penonton, agency, atau siapa saja). Oleh sebab itu program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.

Departemen program adalah posisi yang bertanggung jawab penuh dalam mengelola program atau acara pada suatu stasiun penyiaran radio atau televisi. Mereka bertugas melayani penonton atau target suatu stasiun penyiaran melalui berbagai programnya. Jika suatu program bisa menarik banyak penonton atau memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, maka media penyiaran yang bersangkutan akan mendapatkan client (pemasang iklan) dengan kata lain keuntungan (pemasukan). Dengan demikian pendapatan dan prospek suatu media penyiaran sangat ditentukan oleh bagian program.

Suatu media penyiaran radio ataupun televisi yang mengandalkan lebih dari 50 % programnya pada pasokan pihak lain (agency/production house). Maka stasiun penyiaran tersebut harus memiliki departemen program yang terpisah dari departemen lainnya. Dalam operasional melaksanakan tugasnya sehari-hari itulah ada orang yang mengelola bagian program disebut dengan programmer. Sedangkan dalam kegiatan departemen program secara professional, pada profesi dunia penyiaran sering disebut dengan programming. Departemen program terdiri dari beberapa orang staf (administrasi), programmer (profesi penyiaran), manajer (manajemen penyiaran) dan pimpinan tertinggi bisa general manager atau Direktur Program (tergantung kebutuhan stasiun penyiaran dalam operasionalnya). Departemen program bertanggung jawab untuk merencanakan program atau acara apa saja yang akan disajikan kepada penonton selama satu periode tertentu atau khusus (regular ataupun momentum).

Pada saat menjalankan tugas sebagai bagian dari depertemen program terdapat banyak variasi sesuai dengan selera dan kebutuhan manajemen yang memimpin. Apabila mengingikan in house production (produksi sendiri) maka bagian produksi ada dalam departemen program. Demikian pula dengan bagian pemasaran apabila client tidak banyak atau masih kecil dapat digabungkan dengan dalam departemen program. Sedangkan bila departemen program berhasil menarik banyak perhatian penonton dan permintaan iklan padat maka departemen pemasaran dapat berdiri sendiri dengan jumlah personil yang lebih besar.

Departemen program yang baik harus terdiri dari orang-orang yang mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai penonton. Mendapatkan staf program yang tepat tidaklah mudah. Proses nya harus melalui seleksi yang tepat berdasarkan kriteria yaitu orang yang memahami budaya lokal dan selera cita rasa yang menjadi trend pemirsa setempat. Khususnya pimpinan tertinggi departemen program seorang general manager ataupun direktur selain memahami budaya lokal, menguasai strategi menjadwalkan program dan memiliki jaringan/mempunyai teman yang banyak agar mudah menciptakan program yang disukai penonton dan mendapatkan keuntungan yang besar bagi stasiun penyiaran. Biasanya jajaran staf dan pimpinan departemen program dipilih orang-orang yang memiliki jiwa seni. Karena karyanya harus memiliki nilai jual yang tinggi, berdasarkan selera penontonnya. Seperti berpengalaman dibidang theater, musik, tari dan seni lainnya.

Oleh sebab itu direktur program dan staf suatu stasiun penyiaran harus memiliki pengetahuan mengenai selera yang menjadi trend dan kesukaan penonton pada umunya. Mereka harus tahu siapa pemirsanya dan apa kebutuhannya. Pimpinan dan staf departemen program pada stasiun penyiaran harus memiliki kemampuan antara lain;
1.      Menjadi Negosiator yang handal. Hal ini diperlukan karena biasanya anggaran yang tersedia terbatas jumlahnya untuk membeli berbagai program acara yang ditawarkan. Departemen program harus kreatif mengajukan alternatif kerjasama kepada pemasok atau distributor agar berhasil mendapatkan program acara yang berkualitas dan disukai penonton.
2.      Disiplin mengontrol pengeluaran biaya pengadaan bahan siaran. Hal ini sangat dibutuhkan agar biaya pengeluaran sesuai dengan hasil yang didapat. Apalagi bila stasiun penyiaran memutuskan memproduksi sendiri programnya (in house). Sehingga bagian program harus mampu merencanakan biaya produksi suatu acara agar tidak over dan hasilnya tidak baik.
3.      Memiliki kematangan dalam mengatur orang-orang dan berkribadian kreatif. Karena sifat media penyiaran yang unik dan fleksibel dimana terdapat banyak seniman yang harus saling bekerjasama. Maka diperlukan pendekatan yang berbeda pada setiap insan dalam pekerjaan disetiap profesi.

Departemen program yang profesional dalam bertugas harus mempelajari bagaimana mengukur selera dan cita rasa publiknya, melalui penelitian untuk mengetahui secara representative kebiasaan orang menonton televisi atau mendengarkan radio. Seorang programmer/perencana yang profesional selalu mempertimbangkan bagaimana setiap program yang disiarkannya digemari. Penelitian untuk mengetahui selera audien dapat dilakukan oleh stasiun penyiaran radio dan televisi itu sendiri atau menyewa lembaga independent profesional untuk menyaring informasi (feedback). Sehingga departemen program harus mempertimbangkan empat hal ketika merencanakan program siaran yang terkait dengan ;
1.   Product, materi program yang dipilih haruslah yang berkualitas dan diharapkan disukai audien.
2.   Price, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi program. Menekan biaya se-efisien mungkin dengan memaksimalkan keuntungan yang optimal.
3.   Place, jadwal penayangan program yang tepat bagi setiap program dengan target penonton, berdasarkan life style masyarakat yang bersangkutan. Perhitungan menjadwalkan program yang tepat akan sangat membantu keberhasilan program tersebut.
4.   Promotion, proses memperkenalkan setiap program secara semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi sendiri dan media lainnya, untuk mendapatkan audien sebanyak-banyaknya.

Istilah-istilah dalam pembahasan program siaran televisi sering mengunakan beberapa istilah dengan pengertian sebagai berikut;
1.      Siaran. Mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar yang dapat didengar dan/atau dilihat oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran televisi dengan atau tanpa alat bantu.
2.      Penyiaran. Seluruh kegiatan yang memungkinkan terselenggaranya siaran radio dan/atau siaran televisi yang meliputi segi idiil, perangkat lunak dan perangkat keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi di darat atau di antariksa dengan mengunakan gelombang elektromagnetik atau transmisi kabel, serat optik, atau media lainnya, dipancarluaskan untuk dapat diterima khalayak dengan pesawat penerima siaran radio dan/atau pesawat penerima siaran televisi dengan alat bantu.
3.      Pola Acara. Susunan mata acara yang memuat penggolongan jenis, hari, waktu, dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran.
4.      Acara Siaran. Program siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan dari jam ke jam.
5.      Format Acara. Presentasi suatu program siaran; misalnya format talkshow, features, varietyshow, sinetron drama, dan seterusnya.
6.      Jenis Acara Siaran. Pemberitaan (liputan 6, Seputar Indonesia, Dunia Dalam Berita), pendidikan (Pembinaan Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika), hiburan (Dangdut Pro, Mama Mia)

Menjadwalkan program siaran bukan pekerjaan yang mudah, mengingat program yang akan ditampilkan harus disesuaikan dengan karakter penonton, waktu penayangan dan kemampuan stasiun penyiaran berdasarkan visi dan misinya. Oleh sebab itu menyusun program siaran diperlukan sistem pemograman siaran. Dengan sistem itu diharapkan acara-acara yang hadir di hadapan pemirsa membuat nyaman, dapat disenangi bahkan bisa menjadi favorit.

Di Indonesia program siaran radio yang beroperasi pada kota-kota besar memiliki jam siaran rata-rata 24 jam. Sedangkan andalan programnya yang menjadi prime time berbeda-beda, yaitu diantara pukul 07.00 sampai pukul 18.00. Pada media televisi, program siaran akan mengisi siarannya sepanjang rata-rata 18 sampai 24 jam setiap harinya. Program siaran yang menjadi prime time atau unggulan di televisi hampir sama diseluruh televisi yaitu pada pukul 18.00 sampai pukul 21.00.

Program siaran terdiri dari berbagai macam produksi siaran pendukung program. Produksi itu bisa dibuat sendiri oleh stasiun televisi bersangkutan atau dibeli/disewa dari luar seperti distributor asing. Oleh karena itu salah satu tugas bagian program/ programmer harus terlebih dahulu merencanakan pola siaran. Dari pola tersebut barulah dapat diketahui dan ditentukan jenis-jenis programnya, durasinya dan karakter pemirsa yang cocok dengan program apa.

Maju mundurnya atau suksesnya perusahaan jasa penyiaran televisi ada pada bagian program. Secara bisnis program itu dapat dijual, khususnya perusahaan televisi swasta, hasil penjualan program dapat menghasilkan pemasukan keuntungan. Sedangkan bagi televisi publik atau komunitas (nonkomersial) seperti televisi publik, televisi pendidikan, televisi sekolah mendapatkan keuntungan berupa investasi peradaban masyarakat, tambahan wawasan dan yang lebih utama lagi dapat mempercepat kepandaian seseorang karena program-programnya sama sekali tidak mengutamakan promosi pihak lain.

            Program televisi nonkomersial tersebut, isi programnya banyak mengetengahkan pendidikan informal, wawasan sosial budaya yang sangat diperlukan masyarakat, kesehatan, ilmu pengetahuan dan semua yang berhubungan dengan peningkatan harkat hidup masyarakat. Hal itu juga harus diikuti dengan program yang bermutu, menarik dan enak ditonton.

            Sistem pemograman akan menyentuh juga penggunaan perangkat operasional siaran, kecanggihan perangkat teknik, serta jangkuan siaran. Seperti perangkat peralatan yang sederhana dengan jangkauan siaran terbatas/lokal, akan berbeda dibandingkan dengan penggunaan perangkat peralatan lebih canggih dan berjangkauan siaran yang ditujuan untuk siaran nasional.

          source : http://voi-linar.blogspot.com/2011/04/pengertian-programming-programmer.html

Multi Media dan Desain

0


Desain multimedia merupakan pengembangan desain grafis statis. Desain Multimedia bekerja dan menghasilkan karya yang tidak hanya dapat dinikmati secara visual, tetapi juga audio. Dengan desain multimedia, memudahkan orang lain atau target untuk menangkap kesan dan pesan yang disampaikan. Hasil kerja desain multimedia seringkali berupa VCD, DVD atau perangkat penyimpan lainnya.
Pengambilan text, gambar, suara dan media sumber lainnya dapat menggunakan kamera digital, mengunduh dari internet, kamera perekam video, dan sebagainya.
Kegunaan desain multimedia antara lain untuk membuat dokumentasi event, curriculum vitae, demo produk, dan sebagainya.
source : www.smilejogja.com/desain/desain-multimedia/

Prinsip dan unsur desain grafis
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (”proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Perkembangan desain grafis di berbagai media
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, danpage layout.
Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah
rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang
membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks
dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.
Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis komunikasi lainnya,
desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan (mendesain) atau pun produk yang dihasilkan
(desain/rancangan). Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan
dalam media elektronik – yang sering kali disebut sebagai “desain interaktif” (interactive design),
atau “desain multimedia” (multimedia design’)
Pengaruh kebudayaan dan teknologi dalam membuat desain pemodelan grafis
Terdapat pengaruh kebudayaan dan teknologi pada berkembangnya suatu desain pemodelan grafis.
Budaya akan digunakan sebagai sumber pemikiran untuk mengambangkan suatu desain grafis.
Banyak budaya kita yang menarik digunakan sebagai desain grafis,sebaagai contohnya adalah kerajinan kain daerah.
Kerajinan kain daerah merupakan warisan nenek moyang kita yang sangat indah untuk di jadikan sebagai sumber pikiran dalam membuat desain grafis, contohnya adalah batik dan songket. Sedangkan teknologi juga memiliki andil yang cukup besar untuk perkembangan desain grafis. Dengan semakin majunya teknologi maka semakin mudah kita untuk menciptakan karya desain grafis
dengan waktu yang singkat kita dapat menghasilkan banyak desin grafis sehingga lebih efisien.
Desain pemodelan grafis dari segi interaksi manusia dan komputer
Kemampuan estetika dari desain grafis dan tipografi adalah peningkatan yang penting terhadap
desain sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan powerfull.
Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk menjadi media baru yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan.
Jelasnya, tidak ada individu dapat diharapkan mempunyai pelatihan formal di semua bidang tersebut,
walaupun permintaan cukup tinggi untuk orang dengan latar belakang multidisipliner,
gabungan kemampuan sistem komputer dengan beberapa keahlian ilmu manusia.
Suatu alternatif yang lebih realistis adalah untuk menuju ke suatu kesadaran
akan tingkat pemahaman menyeluruh dari subjek bidang-bidang yang relevan, mungkin dikombinasikan
dengan ilmu yang khusus dalam satu bidang atau lebih. Tingkat kesadaran dari ilmu pengetahuan
adalah esensi khusus untuk insinyur dan ilmuwan komputer, yang secara mendasar diharapkan
mendesain antarmuka pengguna-sistem sebagai bagian dari sistem proses desain secara menyeluruh.
Pengertian desain komunikasi visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan
yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi
sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran)
tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain
komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group
tersebut.
Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat yang baik dalam
berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu
masalah, mencari solusi masalah tersebut dan mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih
seperti komputer dan printer yang up-to-date hanya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan
produktifitas.
Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai
tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan
yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
a. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana
asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat
mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun
konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X
ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli
minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
b. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan
hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya
peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan
kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti,
dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari
seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum,
toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu
alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.
c. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk
menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat
pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang
diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai
tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena
tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.
Sejarah desain komunikasi visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual.
Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk
menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics
yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian
manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan
perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk
yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari
Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga
sekarang.
Sebagai suatu profesi, desain komunikasi visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an.
Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual,
maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis
ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang
merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan;
illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari
agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar
yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok
dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan
hubungan masyarakat (public relations).
Elemen2 disain komunikasi visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen
untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain
komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen
ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.
Tidak banyak desainer komunikasi visual yang sangat “fasih” di setiap bidang ini, tetapi
kebanyakan mempunyai kemampuan untuk bervisualisasi. Seorang desainer komunikasi visual
harus mengenal elemen-elemen ini. Jika ia tidak dapat mengambil sebuah foto tentang kejadian
tertentu, maka ia harus tahu fotografer mana yang mampu, bagaimana mengemukakan
keinginannya dan bagaimana memilih hasil akhir yang baik untuk direproduksi. Ia juga harus
dapat membeli dan menggunakan ilustrasi secara efektif, dan seterusnya.
a. Desain dan Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih
mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label
pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan
seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
Menurut Nicholas Thirkell, seorang tipographer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat
dibagi dalam dua bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer). Seorang tipografer
berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi dengan menggunakan bentuk huruf yang telah
ada, contohnya penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas,
dan lain-lain. Karena itu seorang tipografer harus mengerti bagaimana orang berpikir dan bereaksi
terhadap suatu image yang diungkapkan oleh huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer
memerlukan sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang
desainer huruf lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.
Saat ini, banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan visualisasi serta
membaca dan mengartikan suatu gambar atau image. Disinilah salah satu tugas seorang tipografer
untuk mengetahui dan memahami jenis huruf tertentu yang dapat memperoleh reaksi dan emosi
yang diharapkan dari pengamat yang dituju.
Dewasa ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi, tipografi masih dianggap
sebagai elemen kunci dalam Desain Komunikasi Visual. Kurangnya perhatian pada pengaruh dan
pentingnya elemen tipografi dalam suatu desain akan mengacaukan desain dan fungsi desain itu
sendiri. Contohnya bila kita melihat brosur sebuah tempat peristirahatan (resor), tentunya kita
akan melihat banyak foto yang menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang
membuat kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi bila dalam
brosur tersebut digunakan jenis huruf yang serius atau resmi (contohnya jenis huruf Times), maka
kesan santai, relax dan nyaman tidak akan ‘terbaca’ dalam brosur tersebut.
b. Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira,
Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat
dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol
yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat
perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang
komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa
yang sama.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan
bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat
perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan
keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari
sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat
mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan itu, tujuan
dan objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain
itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.
c. Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar
yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara
manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual.
Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat
kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat
dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja
fotosintesis.3
Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk
mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil, maka dampak
yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan
respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih
membawa emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan
sifat ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam”
momen sesaat.
Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat
imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara
atau anak burung yang sedang menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci
yang sedang bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang imajinasi
anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum dapat membaca.
d. Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang
diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ,
dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan
baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Kriteria seorang fotografer yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan juga berbeda dengan
periklanan. Dalam penerbitan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar
kreatif dalam “bercerita”, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat “bercerita” dan
menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer yang dibutuhkan
adalah mereka yang kreatif dan jeli, serta mempunyai keahlian untuk bervisualisasi. Contohnya,
jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita tentang perampokan, maka fotografer harus
berusaha untuk mengambil foto-foto yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di
sekitar tempat kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain. Jika sebuah perusahaan periklanan
hendak mempromosikan suatu parfum wanita yang berkesan anggun dan lembut, maka fotografer
harus dapat mengambil foto-foto yang menonjolkan keanggunan dan kelembutan dari parfum
tersebut, misalnya dengan latar belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan
lembut.

source : Muhammad Alpinthor M 50408572 Achmad Muttaqin 50408014
 

Sistem Komputer dan Jaringan

0

 

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

   Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini 
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
 source : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/13/pengertian-jaringan-komputer-dan-manfaatnya/

 SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
    Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
    Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
    Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
    Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
 source :  Yuhefizar, Sejarah Komputer, IlmuKomputer.com & Prihanto, Harry, Membangun Jaringan Komputer, IlmuKomputer.com

The 6th Blog

0

WELCOME WELCOME :)
TO
MY 6TH BLOG



http://ariyanidwirahma.blogspot.com/ --> there is trouble, I can't access it

Blog Statistic

Popular Entry